Senin, Januari 19, 2009

Hukum Psikologis "Karena"

Minggu, 21 Desember 2008 - 12:34 wib

Pernahkah suatu saat Anda mengalami situasi di mana seseorang meminta bantuan kepada Anda, padahal sebenarnya Anda sedang sibuk?

Meski semula mungkin Anda tidak mau atau enggan, karena orang yang meminta bantuan tersebut memberikan alasan-alasannya mengapa dia meminta bantuan, Anda akhirnya mau membantunya. Otak manusia tanpa disadari selalu mencari sebab.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan Ellen Langer, seorang psikolog dari Harvard, ternyata manusia lebih mudah saat meminta orang lain melakukan hal tertentu ketika memberikan alasan. Langer melakukan penelitian ketika orang antre menggunakan mesin fotokopi di kampusnya. Ketika dia mau mendahului orang di depannya, dia mengucapkan permintaan, "Maaf, saya punya lima halaman, boleh saya menggunakan mesin fotokopi terlebih dahulu?"

Hasilnya 60 persen orang mengizinkan. Kemudian ketika diberi alasan, "Maaf, saya punya lima halaman, boleh saya menggunakan mesin fotokopi terlebih dahulu karena saya sedang buru-buru? Dengan ditambah kata "karena" ini, efektivitas permintaan naik menjadi 94 persen yang mengizinkan Ellen Langer mendahului mereka.

Bahkan, hal serupa terjadi ketika di belakang kata "karena" diberikan sesuatu hal yang tidak ada artinya. Contoh, "Maaf saya punya lima halaman, boleh saya menggunakan mesin fotokopi terlebih dahulu karena saya harus mem-fotokopi."

Hasilnya, sekali lagi, 93 persen mengizinkan Ellen Langer mendahului mereka walaupun tidak ada alasan yang layak dipertimbangkan ataupun informasi baru yang bisa mereka gunakan untuk lebih mengizinkan dia mendahului mereka dibandingkan dengan pertanyaan tanpa menggunakan kata "karena". Penggunaaan dalam dunia marketing: beritahukan bahwa penawaran yang Anda berikan adalah "karena"....

Misalnya, karena menyambut ulang tahun Anda, karena Hari Kartini, karena Hari Kebangkitan Nasional, karena Hari Natal, karena menjelang Lebaran, karena mau cuci gudang, karena mau tutup buku, dan karena karena lainnya. Biasanya, orang tetap saja lebih senang menanggapi penawaran kita daripada kita memberikan penawaran tanpa alasan sama sekali (atau mungkin Anda pernah mengalaminya sendiri?)

Silakan Anda praktikkan hukum psikologis "karena" tersebut dalam bisnis yang Anda jalankan, buatlah poin-poin ide Anda, kemudian mulai praktikkan penawaran Anda dengan "karena". Praktikkan dan terus ukur efektivitasnya.(*)

Tung Desem Waringin
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia The most Powerful People and Ideas in Business 2005

Perlindungan Investor Selalu Jadi Prioritas

Senin, 19 Januari 2009 - 11:08 wib

Investasi, dimanapun selalu bertujuan memaksimalkan profit. Uang Rp100 juta ditanam dan dikembangkan, sehingga satu tahun kemudian menjadi Rp115 juta, Rp120 juta, atau Rp 130 juta, bahkan kalau bisa lebih besar dari itu. Karena itu bisa dimaklumi dimana ada instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi, selalu dikejar dan diburu pemilik dana.

Begitu antusiasnya pemilik dana untuk menyabet keuntungan tinggi seringkali mengabaikan faktor keamanan, dan kenyamanan dalam investasi. Para pemilik dana (baca: investor) seringkali main sikat begitu ada instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan aduhai. Kasus-kasus penipuan dengan kedok investasi sudah terlalu sering terjadi, tapi toh kasus serupa selalu saja muncul dengan modus yang sama.

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Semangat mengembangbiakkan uang seyogianya tidak mengabaikan faktor keamanan dan kenyamanan. Keamanan berarti, uang yang diinvestasikan aman seribu persen, tidak bakal ''menguap'' atau hilang diambil orang. Nyaman berarti pemilik dana bisa mengambil atau mencairkan dananya dengan gampang tanpa prosedur berbelit-belit. Jika investor merasa aman dan nyaman, mereka akan merasa dilindungi.

Pemerintah, melalui Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menekankan pentingnya perlindungan terhadap investor. Ketentuan tentang sanksi pidana yang termuat dalam Bab XV Undang-Undang Pasar Modal merupakan bentuk perlindungan yang dilakukan otoritas Pasar Modal terhadap investor. Berbagai Peraturan Bapepam-LK dan juga peraturan yang dibuat oleh self regulatory organization (SRO) juga dimaksudkan untuk terciptanya sistem Pasar Modal yang sehat, wajar dan efisien sehingga bisa memberikan perlindungan maksimal terhadap investor.

Dari kacamata ini, sudah semestinya jika semua pihak terutama perusahaan sekuritas untuk mendukung dan memprioritaskan perlindungan terhadap investor. Untuk itulah, semua pihak yang berhubungan langsung dengan kalangan investor dibutuhkan peranannya dalam memberikan perlindungan kepada investor. Regulator maupun SRO akan bertindak tegas terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran di Pasar Modal, demi perlindungan kepada investor dan menjaga kepercayaan pasar. (Tim BEI) (//mbs)

Cara Dahsyat Memasarkan Produk

Cara Dahsyat Memasarkan Produk
Minggu, 18 Januari 2009 - 10:47 wib


Bagaimana cara memasarkan lukisan yang bagus secara teknis, tapi pelukisnya belum terkenal? Saya telah menyinggung bagaimana seorang Pablo Picasso bisa menjual lukisannya dengan harga yang tinggi.

Bahkan sangat tinggi, meski ada orang-orang yang mengatakan bahwa sebenarnya ada lukisan-lukisan dari pelukis lain yang lebih bagus dalam teknis ataupun hasilnya. Namun, Picasso tetap bisa menjual lukisannya dengan harga yang tinggi.

Karena sangat penting, sedikit saya akan uraikan kembali secara singkat tentang teknik marketing yang dilakukan Picasso, yang tentu saja bisa Anda aplikasikan dalam pemasaran Anda (bukan hanya dalam menjual lukisan, namun juga untuk produk yang lainnya). Pablo Picasso awalnya juga belum cukup terkenal dalam dunia seni lukis dunia.

Namun, dia bisa mengadakan pameran di hotel dengan biaya minim, bahkan gratis. Tamu undangannya adalah gubernur, artis-artis, dan tokoh-tokoh ternama. Bagaimana Picasso yang belum terkenal bisa mengundang orang-orang yang terkenal untuk mendatangi pameran lukisannya?

Caranya adalah dengan membuat orang lain "win" terlebih dahulu, baru kemudian Anda juga akan bisa mendapatkan "win". Seorang pelukis yang belum begitu terkenal sebenarnya bisa menawarkan kepada hotel yang mungkin agak sepi (yang belum pernah atau jarang mengadakan pameran), atau hotel yang baru dan kemudian meyakinkan pihak hotel bahwa dengan pameran yang diadakan, dia bisa mendatangkan gubernur, artis-artis ternama, ataupun orang penting lainnya di hotel tersebut.

Menurut Anda, apakah hotelnya mau diajak bekerja sama seperti itu? Dan selanjutnya, mungkin pelukis tersebut bisa mengatakan, "Biasanya untuk mendatangkan saya dengan lukisan-lukisan saya, pihak pengundang harus mengeluarkan biaya cukup besar, tapi akan saya berikan gratis untuk hotel ini. Dan untuk imbal baliknya, boleh saya menggunakan ruangan hotel Anda juga secara gratis?"

Dengan kalimat itu, ada kemungkinan pihak hotel mau menerima tawaran tersebut. Agar kemungkinan tawarannya menjadi lebih besar untuk diterima, pelukis tersebut bisa mengajukan proposal dalam jumlah yang lebih banyak ke hotel yang lain.

Tentu saja, dengan selalu membuat pihak lain merasa "win" terlebih dahulu Kemudian, bagaimana cara mendatangkan artis atau tokoh-tokoh ternama, di acara pameran pelukis yang belum begitu ternama tersebut? Caranya antara lain dengan mencantumkan dan menyebutkan daftar nama tokoh yang akan diundang, pada kartu undangan yang akan diberikan.

Misalnya, "Yang diundang dalam acara pameran lukisan ini yaitu para gubernur, artis, pengusaha, politikus, sutradara ternama, ahli bedah ternama". (Meskipun belum tentu mereka datang semua) Dengan cara tersebut, ada kemungkinan artis akan datang dalam acara pameran lukisan itu, karena bisa saja mereka ingin bertemu dengan sutradara top yang mungkin ikut hadir.

Kemudian sutradara ternama datang, mungkin karena ingin bertemu dengan pengusaha ternama (yang mungkin bisa menjadi sponsor dalam film yang akan dibuatnya). Mungkin juga pengusaha ternama datang karena ingin bertemu dengan pejabat yang hadir. Atau, pejabat ingin datang karena ingin terpilih lagi, sehingga mencari dukungan dari artisartis ternama yang mungkin datang, dan seterusnya.

Dengan demikian, tetap ada kemungkinan akan banyak orang yang mendatangi acara pameran lukisan tersebut. Sementara supaya harga lukisan yang dijual bisa tinggi, bisa dibuat acara lelang yang ditujukan, misalnya 100% untuk penggalangan dana amal (charity), sehingga calon pembeli/peserta lelang kemungkinan mau mengangkat harga menjadi lebih tinggi.

Dan biasanya, dengan acara tersebut, banyak wartawan yang akan datang meliput. Tidak jarang dengan situasi dan kondisi yang demikian, harga sebuah lukisan terangkat, katakanlah menjadi Rp100 juta atau bahkan Rp1 miliar.

Jadi, dengan cara-cara tersebut, bisa saja harga sebuah lukisan dari seorang pelukis yang belum terkenal mencapai ratusan juta. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan harga lukisannya yang lain juga ikut naik harganya di kemudian hari. (*)

Tung Desem Waringin
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia
The most Powerful People and Ideas in Business 2005

PROSPEK BISNIS 2008 -2010

PROSPEK BISNIS 2008 -2010
By andrianmalaon

ANALISA PELUANG USAHA

PENYEWAAN 1.000 TOWER TELEPON SELULER TERPADU ( BTS )


SUATU BUSINESS PLAN BERUPA TINJAUAN KERJASAMA BISNIS

ANTARA PT BINA MITRA WASKITA TRUSTELL

DENGAN

PT POS INDONESIA ( PERSERO )
DALAM HAL PEMBANGUNAN 3.000 UNIT BASE TRANSCEIVER STATION ( BTS )
TERPADU, UNTUK DISEWAKAN KEPADA OPERATOR TELEPON SELULER
di LAHAN KANTOR POS YANG ADA DISELURUH INDONESIA.

(Dengan Prakiraan Pendapatan Usaha dari hasil Kontrak Sewa per Tahun oleh Operator telepon seluler Dengan Harga Sewa Tower rata-rata per Bulan Rp 20.000.000,- x 3 Operator x 12 Bulan x 1.000 lokasi = Rp 720.000.000.000,- atau Rp 0 , 72 Triliyun x 3.000 = Rp 2,16 Triliyun
atau Dengan Prakiraan Pendapatan Kontrak Sewa selama 5 Tahun= Rp 2,16 x 5 Tahun = Rp 10 , 8 Triliyun )

A.DASAR PEMIKIRAN
Bidang Bisnis Telekomunikasi yang pernah digeluti oleh BMW TRUSTELL ketika menerima Proyek pembangunan jaringan Komunikasi di Kawasan Indonesia Timur, merupakan salah satu Bidang Bisnis yang telah memberikan Kontribusi bagi Kebesaran nama PT BMW TRSUTELL. Namun sepertinya pada saat ini Bidang Bisnis Telekomunikasi kurang dilirik atau kurang dioptimalkan peluangnya oleh Group BMW TRUSTELL. Penilaian seperti ini didasarkan kepada pengamatan bahwa diantara VENDOR maupun OPERATOR telepon Seluler yang berkibar di Indonesia saat ini bukan dari Group Bukaka. Oleh karena itu saya mencoba untuk menyampaikan Kepada Pimpinan BMW TRUSTELL Group, suatu “ Analisa Peluang Usaha dan Peluang Kerjasama Pengelolaan Base Tranceiver Station ( BTS ) Terpadu kepada para Operator Telepon seluler di Indonesia “. Sistem BTS Terpadu ini apabila ditinjau dari Beberapa aspek bisnis, semuanya memberikan gambaran yang positif.


Tinjauan - tinjauan Aspek Bisnis tersebut ialah :

1. Dari Aspek REGULASI PEMERINTAH = MENDUKUNG.

2. Dari Aspek CALON PENYEWA BTS TERPADU = MERASA DIUNTUNGKAN

3. Dari Aspek MODAL KERJA = TIDAK BESAR

bahkan bisa dilaksanakan TANPA MODAL KERJA

4. Dari Aspek PENGALAMAN PERUSAHAAN / GROUP = BERPENGALAMAN

5. Dari Aspek MASYARAKAT = DIUNTUNGKAN

6. Dari Aspek LINGKUNGAN TATA KOTA = MENDUKUNG

7. Dari ASPEK BISNIS = MENGUNTUNGKAN

8. Dari ASPEK Dukungan Lahan yang akan dipakai untuk di bangun Tower Tsb = SUDAH ADA ( Lahan Kantor Pos di seluruh Indonesia )

9. Dari ASPEK PELUANG USAHA KEDEPAN = DAPAT MENJADI PENGELOLA OPERATOR TELEPON SELULER.



Dari semua Aspek atau Indikator tersebut yang perlu diperhatikan adalah PESAING dan PERANG HARGA SEWA TOWER , karena

Bisnis ini memang Manis seperti Gula sehingga banyak semut yang mengerubutinya, namun dengan modal pengalaman dan Team Ahli yang ada di Bukaka Group, masalah faktor pesaing ini dapat diatasi.


B. LATAR BELAKANG



B.1.Perkembangan Bisnis Telepon Seluler di Indonesia dan Potensinya.

Perkembangan Bisnis Telepon Seluler di Indonesia sungguh sangat pesat, dilihat dari segi pasar potensi pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia tergolong luar biasa. Dari sekitar 220 juta penduduk diperkirakan 50%-nya atau 110 juta membutuhkan layanan jasa telekomunikasi. Dari gambaran di atas tampak potensi pasar layanan seluler masih sangat besar, potensi pasar yang menggiurkan itu mengundang minat investor asing untuk masuk ke bisnis telekomunikasi seluler, misalnya dari Singapura dan Malaysia. Di samping, potensi pasar, kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup juga ikut memacu kebutuhan atas jasa telekomunikasi seluler. Dengan berbagai layanan dan fitur yang ditawarkan oleh operator seluler kini ponsel bukan hanya menjadi media gethok tular modern, tetapi sekaligus menciptakan tren dan gaya hidup.. Telkomsel pada tahun 2007 ini akan menambah sekitar 1.500 Node B (BTS 3G) dengan alokasi dana sekitar US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Hal itu dilakukan demi mempercepat penggelaran 3G ke berbagai kota di Indonesia. Sejak diluncurkan empat bulan lalu, perusahaan telah meraih pelanggan 3G sebanyak 1,6 juta pelanggan. “Pencapaian ini menjadikan Indonesia sebagai negara nomor sepuluh di dunia dan nomor lima di Asia Pasifik dalam hal jumlah pelanggan 3G,” ungkap Direktur Operasi Telkomsel, Alan Ho. Bahkan, Alan memprediksikan jumlah pelanggan 3G dunia di akhir 2007 ini akan meningkat 175% menjadi 275 juta pelanggan.



B.2. Kebijakan dari Beberapa Operator untuk menerapkan system sewa Tower.

Untuk ekspansi usahanya kedepan PT Mobile-8 Tbk (Mobile- 8) tidak akan membangun banyak tower Base Transceiver Station (BTS). Mobile-8 justru hanya akan menyewa BTS dari pengusaha BTS guna menghemat biaya pembangunan tower BTS. “Kami tidak melihat banyaknya tower BTS sebagai keuntungan, dari suatu operator seluler,” kata Presiden Direktur Mobile-8 Hidajat Tjandra J. Menurut Hidajat, menyewa BTS secara jangka panjang lebih menghemat biaya dibanding membangun sendiri. Biaya untuk membangun satu tower BTS dapat mencapai US$ 100 ribu per tower. Sementara jika menyewa hanya perlu mengeluarkan dana Rp 14-15 juta per bulan. Selain itu dengan menyewa juga akan menghemat biaya perizinan dan potensi diskon jika ada operator lain yang turut menyewa BTS tersebut. Tahun ini Mobile-8 menganggarkan belanja modal sebesar US$ 125 juta. Dan untuk tahun 2008 dan 2009 akan dianggarkan masing-masing sebesar US$ 75 juta. belanja modal yang disiapkan MObile-8 lebih rendah dibanding operator lain. Karena Mobile-8 diuntungkan dengan penggunaan frekuensi rendah 800 Mega Herzt yang cakupan BTS-nya lebih luas dibanding frekuensi yang lebih tinggi. Selain itu teknologi CDMA juga lebih murah sehingga biaya ekspansi lebih rendah dibanding operator lain. Perseroan menargetkan pelanggan sebanyak 4 juta orang, 2008 sebanyak 7 juta dan tahun 2010 sebanyak 12 juta. Mobile 8 menargetkan pendapatan tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp 1,5 - Rp1,8 triliun.

B.3. Peraturan Pemerintah tentang Penggunaan Tower Terpadu.

Pemerintah akan mengesahkan regulasi tentang penggunaan menara telekomunikasi secara bersama /terpadu bulan September 2007. Aturan tersebut untuk menertibkan dan menata pembangunan menara serta mengefisiensikan biaya pengembangan jaringan operator telekomunikasi. Juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto, akhir pekan lalu di Jakarta, mengatakan, setiap satu menara bisa digunakan secara bersama, maksimal Lima s.d Delapan operator.

B.4. Potensi yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia ( Persero ).

PT Pos Indonesia ( Persero ) pada saat ini memiliki lebih kurang 22.000 titik layanan termasuk kantor-kantor Pos baik yang berada di tingkat Kabupaten maupun di Kecamatan. Potensi keberadaan Kantor Pos dan lahan lahan yang tersedia sangat memungkinkan untuk dapat di optimalkan melalui Bisnis penyewaan BTS Terpadu ini kepada para Operator telepon seluler yang membutuhkannya. Apabila bisnis ini Secara pelaksanaan langsung dikelola oleh PT Pos Indonesia, tidak memungkinkan karena secara Peraturan PT Pos Indonesia Bisnis intinya bukan pada Pembangunan BTS. Oleh karena itu, dapat dilakukan kerjasama ini dengan PT BMW TRUSTELL sehingga PT Pos Indonesia dalam hal ini bisa mendapatkan keuntungan dari hasil kerjasama sewa lahan kantor.

C.PRAKIRAAN MODAL, BIAYA DAN PENDAPATAN DARI HASIL USAHA KERJASAMA INI.

C.1 Modal

- Modal yang dibutuhkan untuk membangun 1 Unit Tower = Rp 500.000.000,-

- Jika dibangun 1.000 unit Tower Terpadu, Modalnya : Rp 500.000.000,- x 1.000 lokasi = Rp 500.000.000.000,- ( Rp 0 , 5 Triliyun ) x 3.000 = 1,5 Triliyun


C.2. Prakiraan Pendapatan per Tahun

Harga Sewa Tower rata-rata per Bulan Rp 20.000.000,- x 3 Operator x 12 Bulan x 1.000 lokasi = Rp 720.000.000.000,- ( Rp 0 , 72 Triliyun ) x 3.000 = Rp 2,16 Triliyun

C.2.1. Prakiraan Pendapatan Kontrak selama 5 Tahun

= Rp 720.000.000.000,- ( Rp 2 , 16 Triliyun ) x 5 Tahun = Rp 10 , 8 Triliyun

C.3. Prakiraan Biaya dalam 1 Tahun

- Biaya Listrik + Perawatan Tower + Restribusi Pemda = Rp 3.000.000,- / Bln X 12 Bulan X 1.000 Lokasi = Rp 36.000.0000,-

C.3.1. Prakiraan Biaya dalam 5 tahun

Rp 36.000.000,- x 5 = Rp 180.000.000,-


D. SISTEM PROFIT SHARING HASIL USAHA

Dari hasil Keuntungan Bersih yang didapat, 70 % adalah Untuk BMW TRUSTELL Group 30 % Untuk PT Pos Indonesia.


E. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Pertama sekali harus dibuatkan Memorandum Of Understanding antara PT Pos Indonesia dan PT BMW TRUSTELL sebagai Payung Hukum kerjasama ini.

2. PT Pos dan PT BMW TRUSTELL menawarkan kepada Operator Telepon seluler tentang Jasa Layanan Sewa BTS Telp Seluler yang akan dibangun di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

3.Jika Operator Telepon Seluler tersebut berminat untuk menyewa dan telah menandatangani surat perjanjian sewa menyewa dan telah membayar biaya sewa selama 1 Tahun di depan, barulah pelaksanaan pembangunan BTS tersebut dilaksanakan.

F. KESIMPULAN DAN SARAN
Hutan menara Telekomunikasi ( Base Transreceiver Station Jungle atau J BTS), bisa-bisa tak terelakkan, jika Pemerintah tidak dengan segera cepat mengeluarkan kebijakan penggunaan Menara terpadu. Seiring dengan pertumbuhan industri seluler di Indonesia, kebutuhan akan BTS terus meningkat pesat. Apalagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan kontur geografis yang beragam. Untuk mengatasi masalah ini, pembangunan menara telekomunikasi sangat dibutuhkan. BTS menjadi penghubung sinyal antar daerah. Semakin banyak BTS yang ditempatkan di lokasi dengan kontur geografi yang sulit, hambatan komunikasi seluler akan semakin minim. Trenggono mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan satu menara termasuk untuk Investasi Pembelian lahan masyarakat, berkisar antara Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar. Tingginya nilai investasi ini membuat sektor sewa menyewa menara BTS menjadi bisnis yang menggiurkan. ”Biaya ini, katanya, tergantung dari lokasi dan tingkat ketinggian menara tersebut. Uang sebesar Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar itu untuk pembangunan menara bts yang memiliki ketinggian antara 31-72 meter,” paparnya kemudian. Jika operator mau menyewa menara, lanjut dia, biaya yang dikeluarkan akan jauh berkurang. Ia memaparkan untuk menyewa satu buah menara, pihak operator hanya dikenakan biaya antara Rp 15 juta - Rp 20 juta per bulan. Harga sewa ini, katanya, merupakan biaya keseluruhan yang termasuk biaya sewa menara, biaya listrik, maintenance / perawatan, dan juga retribusi terhadap pemerintah. Kalau mereka (operator ) mulai menyewa menara bts, dananya kan bisa dialihkan untuk keperluan yang lain. Misalnya untuk fokus dalam memberikan layanan atau memperbanyak fitur.


G. PENUTUP

Menurut Berita dari Detik Com – Telkomsel menyiapkan anggaran belanja Rp 1 triliun untuk membangun 1.000 Node B (BTS 3G) di sepanjang 2007. Sekitar 80% di antaranya bakal dilengkapi teknologi HSPDA atau 3,5G. Hal itu diungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Telkomsel, Bambang Rhiady Oemar. Menurutnya, Telkomsel selama 2006 telah membangun sebanyak 956 Node di 10 provinsi. Artinya, dengan penambahan yang dimaksud di 10 provinsi sebelumnya dan 10 provinsi tambahan, operator seluler itu akan memiliki hampir 2.000 Node B di akhir tahun. “Sedangkan jaringan yang bisa support HSDPA, sekitar 80%” ujarnya, di Gedung Telkomsel, Wisma Mulia. Teknologi High Speed Downlink Packet Access (HSPDA) merupakan layanan 3G generasi lanjutan berbasis (3,5G) yang memiliki kecepatan super tinggi di kelasnya: 3.6 Mbps, atau sekitar 9-10 kali lebih cepat dari layanan 3G pada umumnya. Berdasarkan siaran pers, Sabtu (6/1/2007), anak perusahaan Telkom itu berencana membangun sebanyak 5.000 BTS, dimana 1.000 di antaranya untuk infrastruktur 3G. Total dana belanja yang siap digelontorkan tahun ini sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Penambahan BTS akan dialokasikan khusus untuk memperkuat jaringan di cakupan area kecamatan (IKC) Kalimantan hingga menembus 100%, dan sekitar 60-70% untuk wilayah Sulawesi. Telkomsel telah menggelar jaringan di 25 kota besar di 10 provinsi di Indonesia. Namun, menurut Bambang, belum seluruhnya boleh dikomersilkan karena beberapa kota belum dinyatakan lulus uji laik operasi (ULO) 3G. Adapun kota-kota yang telah dipasangi jaringan 3G Telkomsel (komersil dan non-komersil) adalah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Purwokerto, Surabaya, Malang, Medan, Pematang Siantar, Padang, Palembang, Lampung, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Batam, Mataram, Denpasar, Makasar, Balikpapan, dan Banda Aceh.

Pangsa pasar Dunia Telekomunikasi memang terbuka lebar, apabila jika dalam hal ini Group Bukaka akan didukung oleh PT Pos Indonesia ( Persero ) dengan cara bekerjasama yang saling menguntungkan untuk menggarap Proyek tersebut. Selama ini Kendala Utama dari para Penyedia jasa Pembangunan Tower adalah masalah Lahan dan masalah AKSES kepada para Operator Telepon Seluler.

Sebelum usulan ini kami ajukan kepada Pimpinan Bukaka Group kami telah mengadakan Penjajakan dan Pembicaraan Dengan DIREKSI PT Pos Indonesia ( Persero ), tentang Rencana Kerjasama ini, pada prinsipnya PT Pos Indonesia ( Persero ) sangat menyambut baik kerjasama dengan BMW TRUSTELL Group ini. Dengan masuknya kembali Bukaka Group dalam Bidang Telekomunikasi ini bahkan nantinya diharapkan dapat jadi Operator telelepon Seluler sendiri…akan semakin dapat memberikan pelayanan jasa Telekomunikasi yang terbaik bagi rakyat Indonesia.

Ramalan Kiyosaki Tentang Bisnis Jaringan 2010

Dalam Bukunya “Rich Dad’s The Business School For People Who Like
Helping People” Robert T. Kiyosaki meramalkan adanya tren perubahan
tatanan ekonomi dunia yang digerakan oleh industri pemasaran jaringan.
Mengapa demikian? Berikut ini alasannya:

1. Orang menginginkan kebebasan.

Hilanglah sudah masa di mana orang mulai bekerja pada usia 25 dan
tetap di situ seumur hidup…melakukan seperti apa yang diperintahkan
untuk dilakukan guna mempertahankan pekerjaan mereka. Kini orang ingin
lebih bergerak, memiliki lebih banyak pilihan, dan lebih banyak
kebebasan untuk menjalankan hidup sesuai dengan persyaratan mereka.
Bisnis pemasaran jaringan paruh waktu memungkinkan orang lebih dapat
mengendalikan hidup mereka dan akhirnya lebih banyak kebebasan. Ia
memberikan biaya masuk yang rendah dan sistem siap pakai bagi
orang-orang yang ingin sekali melakukan perubahan.

2. Orang ingin menjadi kaya.

Pada generasi orang tua kita aturannya mengatakan kalau anda bekerja
keras, semakin anda tua, semakin banyak anda dibayar. Anda mendapatkan
uang lebih banyak melalui kenaikan gaji. Dan ketika anda mendekati
akhir hidup anda, anda akan berkata, “Ketika saya pensiun, penghasilan
saya akan menurun.” Dengan kata lain, asumsi bagi orang tua kita
adalah anda bekerja keras seumur hidup dan pensiun miskin.

Sekarang ada orang berumur 25 tahun yang tidak pernah mempunyai
pekerjaan tetapi telah menjadi milyader dengan membangun piranti lunak
komputer. Pada saat yang sama, ada orang yang berumur 50 tahun sedang
mencari pekerjaan dengan berharap mendapatkan penghasilan
$50.000/tahun. Yang lebih buruk lagi, orang yang berumur 50 tahun ini
hanya mempunyai sedikit atau tidak mempunyai uang sama sekali yang
dapat disisihkan untuk pensiun dan mungkin tidak bisa pensiun. Orang
berumur 50 tahun ini tidak memerlukan pekerjaan. Orang ini memerlukan
cara untuk menjadi kaya dan memperoleh tingkat penghasilan yang
terus-menerus sepanjang sisa hidupnya. Perusahaan pemasaran jaringan
memberikan kesempatan ini dengan memberikan pendidikan, pembimbingan,
dan sistem bisnis untuk membantu orang berumur 50 tahun ini membangun
bisnis B-nya sendiri.

Pada tahun 2010 , yang tidak terlalu lama lagi, orang pertama dari 75
juta baby-boomers (orang yang lahir pada masa ledakan bayi setelah PD
II) di Amerika akan mencapai usia 65. Banyak yang akan masuk ke
pemasaran jaringan sebagai cara untuk membangun jaminan seumur hidup
yang tidak diberikan oleh pekerjaan mereka. Disamping itu, seseorang
yang dengan sukses membangun bisnis pemasaran jaringan mempunyai
potensi untuk masuk dalam peringkat ultrakaya di dunia…jauh lebih kaya
dibanding para profesional yang berpendidikan tinggi seperti dokter,
pengacara, insinyur…dan jauh lebih kaya dibanding banyak bintang olah
raga, bintang film, dan bintang rock. Dengan semakin dekatnya tahun
2010, banyak orang yang sudah berada dalam bisnis pemasaran jaringan
akan sangat beruntung ketika jutaan baby-boomer bergabung.

3. Portofolio pensiun pribadi akan dihapuskan.

Belum pernah terjadi dalam sejarah dunia begitu banyak orang
mempertaruhkan masa pensiunya pada pasar saham. Ini adalah resep bagi
bencana finansial. Pada tahun 2010, juga ada kemungkinan kuat bahwa
pasar saham AS akan kolaps, kalau tidak terjadi cepat. Kalau hal ini
terjadi jutaan orang yang mengandalkan pasar saham dan sejenisnya
tidak akan menikmati masa pensiun menyenangkan yang mereka impikan.

Kalau hal ini pernah terjadi, jutaan orang akan mencari jaminan
finansial lainya, seperti membangun bisnis B yang dapat diberikan oleh
bisnis pemasaran jaringan.

4. Lebih banyak orang akan sadar.

Dengan semakin dekatnya tahun 2010, lebih banyak orang akan sadar
bahwa Era Industri sudah berlalu dan aturan main sudah berubah untuk
selama-lamanya.

Pada tahun 1989, ketika tembok Berlin runtuh dan World Wide Web
dibangun, aturan dunia berubah. Banyak sejarahwan menyatakan bahwa Era
Industri sudah berakhir dan Era Informasi dimulai. Pada Era Industri,
aturannya adalah anda bekerja keras dan perusahaan serta pemerintah
akan mengurus anda. Pada Era Informasi, aturannya adalah anda akan
mendapatkan yang terbaik dengan mengurus diri sendiri.

5. Kesadaran dunia.

Pada tahun 2010, saat baby-boomer Amerika mengakhiri peningkatan pesat
ekonomi, sekelompok lain baby-boomer akan menjadi sadar di Asia.
Ketika akhir peningkatan ekonomi bergeser dari Amerika ke Asia,
orang-orang di perusahaan pemasaran jaringan internasional akan berada
dalam posisi bergerak mengikuti tren ini saat teman-teman dan para
tentangga mereka takut diberhentikan dari pekerjaan. Dengan kata lain,
di Era Informasi, orang yang bersaing mendapatkan pekerjaan anda
mungkin tidak tinggal di kota atau di negara anda. Dalam Era Informasi
orang yang mencari pekerjaan anda mungkin tinggal di Pakistan dan
merasa senang dengan gaji $20 per hari, bukanya $20 per jam dengan
tunjangan.

“Ketika orang mendapat banyak uang, mereka sering berpikir IQ mereka
meningkat. Saat orang mendapat uang, mereka berpikir bahwa mereka
lebih cerdas tetapi mereka mulai melakukan hal-hal yang bodoh.
Bukannya IQ mereka meningkat, IQ mereka sebenarnya menurun dan
kesombongan mereka naik dengan cepat.” Kalau anda melihat apa yang
terjadi dengan pemenang undian atau bintang olahraga yang tiba-tiba
mendapat banyak uang, anda akan mengetahui bahwa pernyataan ayah kaya
saya memiliki validitas.

Bebicara tentang kesombongan vs kecerdasan. Dengan kata lain, banyak
orang Amerika mabuk dan berpesta hingga jauh malam karena peningkatan
pesat ekonomi ini. Saat saya menulis, kebocoran gelembung ekonomi
mulai terlihat. Perusahaan-perusahaan dot com mulai kolaps dan
investor saham yang melambung tinggi mulai mencari tempat berlindung
pada saham yang lebih bernilai tradisional. Ketidakstabilan pasar
saham saat ini sedang diamati amat cermat. Bila peningkatan pesat ini
berakhir, banyak orang bijaksana dalam merencanakan masa depan akan
mulai menyadari betapa pandainya mereka memasuki bisnis pemasaran
jaringan sebelum peningkatan pesat berakhir.

6. Kebangkrutan mungkin tak pernah datang.

Mungkin Sejarah tidak berulang sendiri. Mungkin kestabilan saat ini
akan menjadi stabil dan peningkatan pesat ekonomi akan berlangsung
selamanya. Mungkin orang-orang yang melihat kebijaksanaan bisnis
pemasaran jaringan akan salah. Mungkin secara pribadi bertanggung
jawab atas hidup dan kesejahteraan seseorang adalah salah. Mungkin
mengharapkan pekerjaan anda, pemerintah, dan pasar saham yang akan
menguras anda adalah hal yang benar untuk dilakukan. Mungkin cara
terbaik untuk mendapatkan jaminan finansial adalah meminjam uang dan
mempertaruhkan masa depan finansial anda pada pasar saham. Mungkin
mempertaruhkan masa depan anda pada keberuntungan bukannya pendidikan
yang terus-menerus adalah sesuatu yang pandai dilakukan…tetapi saya
kira tidak.

Sebagai orang Amerika yang berpergian ke seluruh dunia, saya melihat
persoalan dengan orang Amerika adalah bahwa kita cenderung untuk hidup
dalam akuarium ikan. Dunia dapat melihat ke dalam tetapi banyak orang
Amerika memilih untuk tidak melihat keluar. Dunia menonton acara TV
Amerika. Tetapi berapa banyak di antara kita yang pernah menonton
acara TV di India, Cina, atau Korea? Sangat banyak orang Amerika tidak
melihat betapa cepatnya bagian dunia yang lain mengerti Ide
Kapitalisme…bahkan orang Komunis sedang menjadi Kapitalis saat ini.
Sangat banyak orang Amerika menjadi lemah, malas dan mengharapkan
bahwa hidup dengan pekerjaan bergaji tinggi dan uang yang mudah
diperoleh akan berlangsung terus…dan mudah-mudahan bagi mereka akan
demikian…tetapi saya rasa tidak.

Sepanjang sejarah, kebangkrutan mengikuti semua peningkatan pesat.
Berita itu mungkin berita buruk banyak orang. Namun itu juga menjadi
berita baik bagi yang lain. Salah satu keunggulan beberapa bisnis
pemasar jaringan adalah bahwa dunia adalah wilayah kita. Kalau anda
mempunyai bisnis pemasaran jaringan internasional, kebangkrutan
ekonomi bisa menjadi berita baik bagi anda sebagaimana halnya dengan
peningkatan pesat ekonomi. Dan jika anda dapat melihat semua
peningkatan dan semua kebangkrutan sebagai berita baik, itu adalah
berita baik bagi jiwa anda dan bagi masa depan finansial anda.